MALING vs JANDA

Dulu sekali saya pernah mendapat cerita, entah dari mana cerita itu saya lupa. Hehehe begini ceritanya

Dahulu kala, di suatu desa ada seorang janda kaya raya yang hidup sendirian dengan kekayaan yang melimpah. Sebut saja bunga bukan nama samaran. Hehehe

Suatu ketika pada malam hari ada seorang pencuri yang mengincar rumahnya, sebut saja namanya rojul. ba’da sholat isya’ berangkatlah si rojul  ke rumah bunga, namun karena rumah bunga berada tepat di belakang masjid yang kebetulan saat itu sedang berlangsung pengajian oleh seorang kyai setempat serta kondisi saat itu pengajian sedang ramai, maka dengan sangat terpaksa, rojul mengikuti pengajian karena untuk menghindari kecurigaan warga. 

Si rojul tidak berniat untuk mendengarkan pengajian, hanya saja karena sang kyai menggunakan pengeras suara, maka mau tidak mau mendengarkan juga. Salah satu dawuh sang kyai yang sangat dia ingat adalah: “sopo wong kang ninggalperkoroharom, bakal e diganti karo barang kang halal”barangsiapayang meninggalkan perkara haram, maka akan diganti dengan yang halal. Kata – kata tersebut terus mengiang di telinga si rojul.

Akhirnya setelah menunggu sekian lama, pengajianpun selesai, jamaah juga sudah bubar.  Suasan sepi, sekitar rumah si bunga juga sepi. Pergilah rojul mengambil peralatan yang telah disiapkan sebelumnya. Dia mulai membobol tembok rumah bunga. Setelah tembok sudah berlubang, masuklah rojul. Ternyata tembok yang ia bobol tepat di atas tungku kayu di dapur rumah bunga. Karena terlanjur masuk ia tidak peduli, tanpa ia sadari hidungnya hitam karena terkena tungku rumah bunga.

Ia mulai berkeliling memasuki kamar – kamar yang ada di rumah besar itu, namun setiap kali dia akan mengambil benda yang ia temukan, ia teringat dawuh kyai tadi. Hingga akhirnya tanpa disengaja ia melihat bunga sedang tidur, melihat keindahan yang dilihatnya muncul niat jahatnya untuk berbuat jahat pada bunga. Ia mulai melangkah akan memasuki kamar bunga, ketika dia mulai akan melakukan niat jahatnya, kembali ia teringat dawuh kyai. Akhirnya ia mengurungkan niatnya.

Tiba – tiba suara tarhim terdengar keras dari speaker masjid, bunga terbangun dan kaget melihat rojul, tak kalah kaget rojulpun langsung lari keluar dari rumah bunga. Karena besarnya rumah itu rojul kebingungan untuk keluar, setelah berhasil keluar ternyata telah banyak warga berkumpul di masjid. Dengan sangat terpaksa untuk mengelabui kecurigaan warga, iapun ikut berjamaah sholat subuh.

Sementara bunga, berangkat ke masjid dan segera menemui kyai untuk melaporkan apa yang terjadi dirumahnya, lengkap dengan ciri – ciri rojul yang di hidungnya ada noda angus tungku. Sang kyai pun menyanggupi akan meneruskan laporan bunga pada yang berwajib setelah sholat subuh. 

Sholatpun dimualai, namun pada saat salam sang kyai sangat terkejut melihat orang dengan ciri – ciri persis yang disebut bunga. Sang kyai tetap meneruskan wiridnya hingga selesai.

Setelah jamaah bubar kyai pun langsung menghampiri rojul dan menanyakan asal usulnya. Akhirnya dalam keadaan sangat ketakutan, rojul pun mengakui perbuatannya dari awal dia mengikuti pengajian hingga sholat subuh berjamaah dengan kyai. Dia juga mengatakan bahwa dia tidak membawa apapun dari rumah, karena teringat dawuhnya, ia juga hampir memperkosa bunga namun batal karena ingat dawuhnya kyai.

Setelah kyai mendengar penjelasan rojul, kyai memanggil bunga dan menceritakan apa yang terjadi semalam. Tanpa diduga, sambil menangis bunga berkata “kyai, kalau memang lelaki ini mau menjadi suamiku, saya ikhlas menjadi istrinya dan semua yang saya miliki menjadi miliknya pula”.


Dengan penuh kebingungan dan perasaan yang tidak karuan akhirnya rojul mau menjadi suami bunga. Hari itu juga mereka berdua menikah dan hidup bahagia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *